Artikel ini hanya untuk bahan renungan saja dan bukan bermaksud saling memojokan serta membela orang yang sudah terbukti bersalah. Hal ini hanya supaya kita sadar bahwa kita tidak selamanya lebih baik dari orang lain seperti yang kita duga dan rasakan.
Diakui atau tidak, sebagian besar manusia itu pencuri dan korup. Bahkan mungkin diri kita sendiri juga termasuk didalamnya. Mengapa demikian ?
Menurut arti secara umum pencuri adalah seseorang yang suka mengambil hak milik orang lain. Begitu juga korupsi mengambil hak milik orang lain. Apakah kita menyadari hal tersebut dalam kehidupan kita ?
Sebagian manusia tidak menadari perilakunya sendiri, dan cenderung hanya mengoreksi dan mencari kesalahan orang lain. Ada peribahasa “ jarum diseberang lautan terlihat jelas, gajah di pelulpuk mata tidak terlihat “ sadarkah kita sesungguhnya dengan menunjuk kepada orang lain, jari yang tertuju keluar itu hanya satu, dan sisanya yang empat mengarah kepada kita.
Sedikit keterangan akan membuka mata kita untuk melihat diri kita sendiri, seperti apakah kita, dan masuk golongan manakah kita ?
Ada sebuah keterangan mengatakan bahwa setiap rezeki yang kita terima, bukanlah mutlak milik kita sendiri. Alloh SWT telah menitipkan rezeki orang lain lewat tangan kita. Singkatnya ada keterangan bahwa 2.5 % dari penghasilan yang kita dapatkan adalah milik orang lain ( fakir miskin ).
Seandainya saja kita mendapat penghasilan Rp. 25.000 per hari, maka Rp 625,- adalah milik orang lain, dalam arti kata adalah milik fakir miskin.
Misalkan kita mulai bisa menhasilkan uang sejak umur 17 tahun, dan sekarang umur kita adalah 30 tahun, maka tinggal dihitung saja
30 – 17 = 13 tahun
13 x 365 hari = 4.745 hari
Rp 625 x 4.745 = 2.965.625
Jadi selama ini kita sudah mencuri dan menghabiskan hak milik fakir miskin sebanyak Rp. 2.965.625,-
Kalau pendapatan kita adalah Rp. 100.000 per hari, berapa banyak ahk milik orang lain yang telah kita curi ?
Maka renungkanlah, karena mungkin sebagian dari kita ada yang lupa akan hal tersebut. Jangan sampai kita masuk ke dalam golongan orang – orang yang korup. Berikanlah hak mereka, karena tidak akan membawa kebaikan sedikitpun kalau kita suka mengambil hak orang lain.
Demikian sebuah rangkaian kata yang mungkin bisa menjadi bahan evaluasi diri kita. Semoga kita menjadi lebih baik di kemudian hari
Neng Cici, boleh copas artikel yg di atas ngga?
ReplyDeleteboleh banget kang...
Deletesemoga bermanfaat
kalo bisa cantumkan link sumbernya
tp kalo gak iklas gak apa-apa deh he...he...
Siip neng, pasti dicantumin, :)
ReplyDeletetapi copasnya nanti aja, soalnya mau obok-obok template dulu, hehe..
namanya juga islam ktp .... gak aneh ....
ReplyDelete